Homeroom Teacher's Efforts in Building Emotional Bonds With New Students During The COVID-19 Period at SMP Muhammadiyah 1 Banjarbaru

Surawardi Surawardi, Annisa Yunani

Abstract

Abstract: Homeroom teacher's efforts in building emotional bonds with new students during the Covid-19 pandemic at SMP Muhamadiyah1Banjarbaru require various tricks and efforts by homeroom teachers in building emotional bonds with new students so as to create a comfortable atmosphere in learning and children can quickly adapt with the new school environment even though with a different atmosphere that has never happened before and is unimaginable in the minds of students, parents and teachers about online learning during the Covid-19 pandemic at SMP Muhammadiyah 1Banjarbaru. The role and effort of the homeroom teacher as the most central party responsible for the smooth learning process in the online classroom requires maximum efforts in building emotional bonds with new students so that they feel comfortable learning in new situations and new ways. Besides that, as a homeroom teacher, it is necessary to carefully examine the possible supporting and inhibiting factors in an effort to build emotional bonds so that learning can take place optimally even with uncomfortable situations and conditions that require adjustments that are not easy and also not cheap because they have to prepare equipment. IT, where both schools and the community, in this case parents and students, do not all have adequate facilities in responding to and dealing with the COVID-19 situation.The homeroom's efforts in an effort to build emotional bonds with new students at SMP Muhammadiyah Banjarbaru can approach new students in order to create emotional bonds between homeroom teachers and students through: specialization class programs, fortasi (Ta'aruf and Information Forums), podcasts, cadets of jasmine BK assistance, approaches through social media and class associations, and zoom sharing. The program has supporting and inhibiting factors, while the supporting factors are teachers, students, and parents who are already familiar with technology, as well as adequate facilities. Parental concern for children's education. While the inhibiting factor is the existence of these programs, the homeroom teacher must work extra outside of his duties as homeroom teacher. Keywords: Building and Bonding and Emotional, Effort. Abstrak:  Usaha Wali Kelas Dalam Membangun Ikatan Emosional Terhadap Murid Baru Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Muhamadiyah 1 Banjarbarudiperlukan berbagai trik dan  usaha yang dilakukan wali kelas dalam membangun ikatan emosional kepada murid baru sehingga tercipta suasana yang nyaman dalam belajar dan anak dapat secara cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru meskipun dengan suasana yang berbeda yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak terbayang dibenak anak didik, orang tua dan guru tentang pembelajaran yang dilakukan secara daring  pada masa pandemi Covid-19 di SMP Muhammadiyah 1 Banjarbaru . Peran dan usaha Wali Kelas sebagai pihak yang paling sentral bertanggung jawab lancarnya proses pembelajaran di kelas secara daring memerlukan upaya maksimal dalam membangun ikatan emosional terhadap murid baru agar mereka merasa nyaman belajar dengan situasi baru dan cara yang baru pula. Disamping itu sebagai wali kelas perlu mengkaji dengan seksama kemungkinan kemungkinan faktor pendukung dan penghambat dalam usaha membangun ikatan emosional tersebut agar pembelajaran bisa berlangsung secara maksimal meski dengan situasi dan kondisi yang kurang nyaman yang memerlukan penyesuaian diri yang tidak mudah dan juga tidak murah karena harus menyiapkan perangkat IT, dimana baik sekolah maupun masyarakat dalam hal ini orang tua siswa dan murid tidak semuanya memeiliki fasilitas yang memadai dala menyikapi dan menghadapi sitiasi covid 19 tersebut.Upaya wali Kelas dalamusaha membangun ikatan emosional dengan murid baru pada SMP Muhammadiyah Banjarbaru dapat melakukan pendekatan terhadap murid baru agar terciptanya ikatan emosional antara wali kelas dengan murid dilakukan melalui : program kelas peminatan, fortasi (Forum Ta’aruf dan Informasi), podcast, taruna melati, pendampingan BK, pendekatan melalui media sosial dan paguyuban kelas, dan zoom sharing. Program tersebut memiliki faktor pendukung dan penghambat, adapun faktor pendukungnya adalah guru, murid, serta orang tua yang sudah paham dengan teknologi, serta fasilitas yang sudah mempuni. Kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak. Sedangkan faktor penghambatnya adalah dengan adanya program-program tersebut maka wali kelas harus bekerja ekstra diluar tugasnya sebagai wali kelas.Kata kunci: Membangun dan Ikatan serta Emosional, Usaha.

Full Text:

PDF

References

Agustin, Nella, Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Murid, Yogyakarta: UAD Press, 2021.

Arifin, Zainal, Peranan Wali Kelas disekolah, Jakarta: PT. Nangkuban, 2019.

Bagaskara, Riski Fajar, Analisis Dampak Covid-19 Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI Di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020.

Bahri, Syaiful, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Daulay, Haidar Putra, Motivasi Pembelajaran Agama Islam, Wonosobo: Mangkubumi Media, 2019.

Effendy, Onong Uchjana, Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 2012.

Engreini, Syofianti, Buku Panduan Manajemen Tugas Wali Kleas Berbasis Teknologi Informasi, Jawa Barat: Edu Publisher, 2020.

Fadhallah, WAWANCARA, Jakarta Timur: UNJ Press, 2020.

Gunawan, Cakti Indra, Anomali Covid-19: Dampak Positif Virus Corona Untuk Dunia, Malang: CV IRDH, 2020.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2001.

Herdah, Berkarya Bersama Ditengah Pandemi Covid-19, Sulawesi Selatan: IAIN Pare-Pare Nusantara Press, 2020.

Hidayat, Ujang S, Model-Model Pembelajaran Efektif, Jawa Barat: Yayasan Budi Mulia Sukabumi, 2016.

Hude, M. Darwis, emosi-penjelajahan religio-psikologis tentang emosi manusia dalam Al-Quran, Jakarta: Erlangga, 2006.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.

https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/pandemi diakses pada 22 Juli 2021.

Maryati, Modul pembelajaran mata kuliah keriwausahaan, Bandung Barat: CV.SYNTAX COMPUTAMA, 2020.

Petriani, Elvira, dan Azwar Ananda,”Peran dan Fungsi Wali Kelas Dalam Pembinaan Perilaku Murid di SMP Negeri 33 Padang”, Jurnal of Civic Education, Vol.1 No.3, 2018.

Qomariyah, Hubungan Attachment dengan Kemandirian Murid Kelas X Dimediasi oleh Self- esteem di SMA Negeri Malang, Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011.

Ratih, Hubungan Antara Guru dan Murid, Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2016.

Roem, Mohamad, Bunga Rampai Dari Sejarah, Jakarta: Bulan Bintang, 2006.

Safitri, Dewi, Menjadi guru professional, Riau: PT. Indragiri Dot Com, 2019.

Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis, Sleman:

Deepublish/publisher, 2018.

Santrock, Life Span Development, Jakarta : Erlangga, 2002.

Shibutan, Tamotsu Dalam Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, Cet-36, 2003.

Shierif Dalam Al-fiani, Transformasi Sosial Budaya Dalam Pembangunan Nasional, Jakarta: UI Press, 1986.

Siahaan, Matdio, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan”, Jurnal Karya Ilmiyah, Edisi Khusus No.1, Juli 2020.

Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1993.

Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, Jakarta: PT. Tineka cipta, 1993.

Suprihatiningrum, Jamil, Guru Profesional, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2013.

Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Usman, Moh.Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.

WS, Indrawan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jombang: Lintas Mediah, 2017.

Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Rosda, 2008.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.