SINKRITISME, TASAMUH, DAN MODERASI: TANTANGAN SERTA PELUANG DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT INKLUSIF

Hifdzul Malik

Abstract

AbstractMaintaining harmony among religious people is with an attitude of tolerance. Tolerance is not just about respecting each other. However, it is also about working together and helping in creating a harmonious atmosphere. As there is no religion that espouses hatred and violence, so it is important for us to refrain from prejudice and hatred. There are three concepts that can be used to maintain the harmony of syncretism, tsamuh, and moderation, of these three concepts are expected to be able to create an inclusive society.As for some of the challenges and opportunities in creating an inclusive society of the three concepts of syncretism, tsamuh, and moderation, among them the challenges to be faced are the misunderstanding between groups caused by lack of effective communication, the hegonomic factors of certain groups, and the negative impact of technological development and globalization. While the opportunities that can be taken are the level of public awareness related to living in harmony so that this can help in building good communication in the midst of differences, utilizing technology as a means of preaching and spreading the message of peace and tolerance. In creating an inclusive society requires cooperation and commitment from various parties. Keywords: Diversity, Openness, Social, Tolerance. AbstrakMenjaga keselarasan antar umat beragama adalah dengan sikap toleransi. Toleransi disini tidak sekedar menghormati satu sama lain. Namun, juga tentang bekerja sama dan membantu dalam menciptakan suasana yang harmonis. Seperti tidak adanya agama yang menganjarkan kebencian dan kekerasan, sehingga penting bagi kita untuk menahan diri dari prasangka dan kebencian. Ada tiga konsep yang dapat digunakan untuk menjaga keselarasan tersebut yaitu sinkritisme, tsamuh, dan moderasi, dari ketiga konsep ini diharapkannya mampu menciptakan masyarakat inklusif.Adapun beberapa tantangan dan peluang dalam menciptakan masyarakat inklusif dari tiga konsep sinkritisme, tsamuh, dan moderasi diantaranya tantangan yang akan dihadapi adalah dengan adanya kesalah pahaman antar kelompok yang disebabkan kurang efektifnya komunikasi, ada nya faktor hegonomi kelompok tertentu, dan dampak negatif dari perkembangan teknologi dan globalisasi. Sedangkan peluang yang dapat ditempuh adanya tingkat kesadaran masyarakat terkait hidup rukun sehingga ini mampu membantu dalam membangun komunikasi yang baik di tenggah-tenggah perbedaan, memanfaatkan teknologi sebagai sarana dakwah dan menebar pesan perdamaian dan toleransi. Dalam menciptakan masyarakat yang inklusif perlu kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak. Kata Kunci: Keberagaman, Keterbukaan, Sosial, Toleransi.

References

Arif, Muhammad Khairan. “Moderasi Islam (Wasathiyah Islam) Perspektif Al-Qur’an, As-Sunnah Serta Pandangan Para Ulama Dan Fuqaha.” Al-Risalah 11, no. 1 (8 Januari 2020): 22–43. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v11i1.592.

Dharma, Ferry Adhi. “Barriers of Intercultural Communication in the Sunni-Shi’a Conflict in Madura.” Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi 10, no. 1 (7 September 2021): 16–21. https://doi.org/10.21070/kanal.v9i3.1577.

Fauzi, Rahmat, Ali Marzuki Zebua, dan Ican Mandala. “Tsamuh Value As Conflict Resolution In Multickultural Society.” Edugama: Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan Vol.08, no. Vol.08 No.02 Desember 2022 (Desember 2022). https://doi.org/10.32923/edugama.v8i2.2515.

“Geger! Pria Ini Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran : Okezone Nasional.” Diakses 12 Mei 2024. https://nasional.okezone.com/read/2022/03/14/337/2561455/geger-pria-ini-minta-menag-hapus-300-ayat-alquran.

“Hasil Pencarian - KBBI VI Daring.” Diakses 18 April 2024. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Sinkretisme.

“Hasil Pencarian - KBBI VI Daring.” Diakses 2 Juni 2024. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/inklusif.

IAIN Metro Lampung. “MEMAHAMI KONSEP HEGEMONI.” Diakses 3 Juni 2024. https://www.metrouniv.ac.id/artikel/memahami-konsep-hegemoni/.

“II. PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN ISTILAH SINKRETISME - Jurnal Pelita Zaman - Alkitab SABDA.” Diakses 27 April 2024. https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=20&res=jpz.

Ilyas Ismail, A, Abuddin Nata, Ahmad Bachmid, Amany Lubis, Andi Faisal Bakti, Armai Arif, Asep Usman Ismail, dkk. Kontruksi Moderasi Beragam Catatan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: PPIM UIN Jakarta, 2021.

Jamarudin, Ade. “Membangun Tasamuh Keberagamaan Dalam Perspektif Al-Qur’an.” UIN SUKSA Riau 8, no. VOl.8 No.2 (Desember 2016): 170–87.

Kemenag. “Moderasi Beragama: Pilar Kebangsaan dan Keberagaman.” https://kemenag.go.id. Diakses 8 April 2024. https://kemenag.go.id/kolom/moderasi-beragama-pilar-kebangsaan-dan-keberagaman-MVUb9.

Khasbullah, Wiwik Setiyani, dan Khoirun Nisa’. “Spiritualitas Dalam Sinkritisme Islam dan Sapta Darma.” Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora 19, no. 1 (26 Juli 2021): 39. https://doi.org/10.18592/khazanah.v19i1.4565.

Media, Kompas Cyber. “Kronologi Serangan Bom Bunuh Diri di Depan Mapolresta Solo.” KOMPAS.com, 5 Juli 2016. https://regional.kompas.com/read/xml/2016/07/05/09332141/kronologi.serangan.bom.bunuh.diri.di.depan.mapolresta.solo.

Mohd Mokhtar, Ros Aiza, dan Che Zarrina Sa’ari. “Konsep Sinkretisme Menurut Perspektif Islam.” Jurnal Akidah & Pemikiran Islam 17, no. 1 (1 Desember 2015): 51–78. https://doi.org/10.22452/afkar.vol17no1.3.

“Natha | Hinduism, Shaivism, Guru | Britannica,” 21 Maret 2024. https://www.britannica.com/topic/religious-syncretism.

NU Online. “Wali Songo Jadikan Wayang di Nusantara Identik dengan Ajaran Islam.” Diakses 7 Mei 2024. https://www.nu.or.id/nasional/wali-songo-jadikan-wayang-di-nusantara-identik-dengan-ajaran-islam-YggSQ.

P, Gilang. “Pengertian Pendidikan Inklusif & Bedanya Dengan Eksklusif.” Diakses 2 Juni 2024. https://gramedia.com/literasi/pendidikan-inklusif/.

Prasetyo, Donny dan Irwansyah. “MEMAHAMI MASYARAKAT DAN PERSPEKTIFNYA.” JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 1, no. 1 (19 Mei 2020): 163–75. https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i1.253.

Ramdhan, Tri Wahyudi. “Dimensi Moderasi Islam.” Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman 2, no. 2 (12 Oktober 2018): 29–48. https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v2i2.3320.

Robby Darwis Nasution. “Effect of the Development of Communication Information Technology on Local Cultural Existence - Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya Lokal.” Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik 21, no. 1 (2017).

SMP, Admin. “Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di Indonesia.” Direktorat SMP (blog), 1 Maret 2021. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-indonesia/.

Sutiyono. “Tradisi Masyarakat Sebagai Kekuatan Sinkretisme di Trucuk, Klaten.” Jurnal Penelitian Humaniora 16, no. 1 (26 Februari 2015). https://doi.org/10.21831/hum.v16i1.3415.

Tim Penyusun Kementrian Agama RI. Tanya Jawab Moderasi Beragama. 1. Jakarta: Kementrian Agama, 2019.

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia., 2008.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.